Entri yang Diunggulkan

Shiddiq, Amanah, Tabligh, Fathanah

Ahlak Terpuji 2 (Shiddiq, Amanah, Tablig dan Fathanah) Perilaku Rasulullah saw adalah suri teladan bagi umat manusia. Ketinggian ...

Rabu, 15 Mei 2013

Ahlak tercela (munafik)


Menghindari ahlak tercela (munafik)


A.     Arti Munafik

Kata munafik berasal dari nifak. Nifak merupakan kata sifat. Pelakunya disebut munafik. Nifak secara bahasa berarti habis atau bangkrut. Secara istilah, munafik berarti orang yang menampakkan keislaman, tetapi menyembunyikan kekufuran atau sesuatu yang bertentangan dengan ajaran islam.

Jika arti secara bahasa dan istilah dihubungkan, berarti orang yang menyembunyikan kekufuran dengan menampakkan keislaman dihadapan kaum muslimin akan sia-sia amal kebaikannya dihadapan Allah. Orang munafik akan mendapat siksa yang pedih di akhirat dan di dunia mendapat kehinaan.


B.     Tanda-tanda munafik

Dalam sebuah hadis nabi saw disebutkan


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

“Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tanda-tanda munafiq ada tiga; jika berbicara dusta, jika berjanji mengingkari dan jika diberi amanat dia khianat"(HR. Buhari dan Muslim)

Nah, agar kamu dapat lebih cermat mengetahu tanda-tanda munafik, maka simaklah uraian dibawah ini!


Bohong / Dusta

Dadu siswa kelas empat. Ia anak yang malas. Ia sering tidak masuk sekolah, alasannya sakit, padahal tidak sakit. Ia berbohong kepada ibu dan ayahnya. Ia berbohong juga kepada guru.

Disekolah Dadu juga sering berbohong, misalnya, ia mengaku pensilnya hilang. Padahal ia tidak membawa pensil. Ketika teman-temannya sibuk membantu mencarikan pensilnya, ia tersenyum saja. Ketika jajan pun ia suka berbohong, makan kue dua potong, mengaku hanya sepotong. Dadu adalah anak yang suka berbohong.


Bohong atau dusta artinya berkata tidak benar. Orang yang suka bohong disebut pembohong. Bohong termasuk ahlak tercela. Kita harus menjauhi perbuatan bohong dan merupakan salah satu tanda munafik. Berbohong sangat merugikan diri sendiri. Sebagai contoh, si Dadu anak yang suka berbohong, akhirnya ia rugi sendiri, yaitu:

1.      Tidak naik kelas, karena sering tidak masuk sekolah

2.      Dijauhi teman-temannya

3.      Tidak dipercaya orang

4.      Dibenci orang


Akhirnya si Dadu menangis, karena tidak naik kelas. Ia menyesal karena sering berbohong. Ia berjanji tidak akan berbohong lagi. Ia ingin menjadi anak yang jujur. Nah, janganlah kamu berbuat bohong atau dusta.


Khianat / Ingkar Janji

Rumah itu sederhana bentuknya, tetapi kelihatan bersih dan sehat. Di serambi rumah itu duduk seorang laki-laki, namanya Hilmi. Ia Nampak gelisah sekali, sebentar-bentar ia bangun dari duduknya. Pandangannya diarahkan ke jalan yang melintas didepan rumahnya. Kemudian ia masuk ke dalam, melihat jam dinding diruang tamu.

“Hehm, sudah hampir pukul lima,” gumamnya. “Ah, Darwin tidak bisa dipercaya!” katanya pula dengan nada kesal.

Rupanya Hilmi sedang menanti Darwin, teman sekelasnya. Tadi siang ketika keluar dari sekolah, Darwin berjanji akan datang ke rumah Hilmi untuk belajar bersama pada pukul 4 sore. Hilmi senang sekali, karena Darwin mau datang kerumahnya. Akan tetapi, ternyata sampai batas waktu yang telah dijanjikan, Darwin tidak juga kunjung datang. Tentu saja Hilmi kecewa, karena temannya itu telah ingkar janji.


Ingkar janji artinya tidak menepati janji. Orang yang ingkar janji berarti orang yang tidak menepati atau tidak menunaikan janji yang telah dibuatnya. Ingkar janji termasuk perbuatan tercela. Jika kita ingkar terhadap janji yang telah kita buat, maka kita termasuk orang yang munafik.

Ingkar janji dalam bahasa agama disebut “khianat”. Khianat berarti tidak dapat dipercaya. Menurut istilah, khianat adalah suatu sikap atau tindakan yang menyalah gunakan kepercayaan yang diberikan kepadanya.


Sedangkan ciri-ciri sifat khianat anatara lain:

1        Kepercayaan yang diberikan tidak disampaikan

2        Amanah tidak diberikan secara utuh kepada yang berhak

3        Orang yang berkhianat dianggap tidak memiliki teman

4        Senang merampas hak orang lain.


Dalil-dalil yang menerangkan tentang khianat, antara lain:

Ÿwur öAÏ»pgéB Ç`tã šúïÏ%©!$# tbqçR$tFøƒs öNæh|¡àÿRr& 4 ¨bÎ) ©!$# Ÿw =Ïtä `tB tb%x. $ºR#§qyz $VJŠÏOr&

Dan janganlah kamu berdebat (untuk membela) orang-orang yang mengkhianati dirinya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa, (QS. An-Nisa: 107)


لاَ اِيْمَانَ لِمَنْ لاَاَمَانَةَ لَهُ

Tidak beriman orang yang tidak memiliki amanah (kepercayaan). (HR. Ahmad dan Thabrani)


Berlaku curang

Dewasa ini banyak orang berbuat curang. Kecurangan terjadi dimana-mana. Seorang pedagang sering mengurangi timbangan. Pedagang buah banyak yang mengurangi berat timbangannya. Teman dikelas mengurangi simpanan uang kas. Berlaku curang ini amat bebahaya. Mereka pasti mengecewakan orang lain. Mereka menggangap tindakannya tidak diketahui Allah swt.


Berlaku curang adalah perbuatan yang tidak bertanggung jawa, ia senang mengorbankan teman, sahabat dan orang lain. Berhati-hatilah kamu dengan sikap curang, jangan kamu lakukan.

Adapun akibat orang yang suka berlaku curang adalah sebagai berikut:

1        Menimbulkan permusuhan

2        Mengundang kebencian orang

3        Menghilangkan kepecayaan.

4        Merusak persahabatan dan pergaulan


Orang yang suka curang termasuk orang munafik. Oleh karena itu, hindarilah olehmu bersikap curang, karena amat merugikan orang lain dan diri sendiri. Allah swt berfirman

tbqà)Ïÿ»uZßJø9$# àM»s)Ïÿ»oYßJø9$#ur OßgàÒ÷èt/ .`ÏiB <Ù÷èt/ 4 šcrããBù'tƒ ̍x6ZßJø9$$Î/ šcöqpk÷]tƒur Ç`tã Å$rã÷èyJø9$# šcqàÒÎ6ø)tƒur öNåkuÏ÷ƒr& 4 (#qÝ¡nS ©!$# öNåkuŽÅ¡t^sù 3 žcÎ) tûüÉ)Ïÿ»oYßJø9$# ãNèd šcqà)Å¡»xÿø9$#

Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. mereka Telah lupa kepada Allah, Maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik.  (QS. At-Taubah: 67)


C.     Menjauhi sifat munafik

Dalam Al-Quran disebutkan ancaman tehadap orang yang munafik. Allah swt berfirman:

ytãur ª!$# šúüÉ)Ïÿ»oYßJø9$# ÏM»s)Ïÿ»oYßJø9$#ur u$¤ÿä3ø9$#ur u$tR tL©èygy_ tûïÏ$Î#»yz $pkŽÏù 4 }Ïd óOßgç6ó¡ym 4 ÞOßguZyès9ur ª!$# ( óOßgs9ur Ò>#xtã ×LìÉ)B

Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah mela'nati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal. (QS. At-Taubah: 68)


Karena sifat dan usaha mereka, orang munafik diancam Allah dengan balasan yang setimpal. Mereka selalu memperdaya umat islam dengan cara menghalangi manusia untuk beriman, mengajak kekafiran dan memerintahkan yang mungkar. Orang muafik adalah musuh besar umat islam. Seringkali digambarkan orang munafik sebagai orang tuli, bisu dan buta karena mereka sengaja menutup telinga, mulut, dan mata dari kebenaran terlebih lagi menutup hati dari petunjuk Allah swt dan rasul-Nya.

Kita harus bertindak tegas terhadap mereka, waspada serta tidak mudah tergoda dengan ajakan mereka. Kita harus menghindari sifat-sifat munafik ini.