Entri yang Diunggulkan

Shiddiq, Amanah, Tabligh, Fathanah

Ahlak Terpuji 2 (Shiddiq, Amanah, Tablig dan Fathanah) Perilaku Rasulullah saw adalah suri teladan bagi umat manusia. Ketinggian ...

Jumat, 05 Oktober 2018

ahklak mazmumah kepada diri sendiri (tamak, penakut, mementingkan diri sendiri)


Akhlak Mazmumah kepada diri sendiri

Tamak
A.      Pengertian Tamak
Menurut bahasa, tamak artinya serakah atau rakus. Adapun menurut istilah, tamak ialah sikap perilaku tidak pernah puas atas apa yang telah dimilikinya. Tamak merupakan kebalikan dari qana’ah, yakni sikap menerima apa yang telah diberikan Allah tanpa rasa kekurangan.
Orang yang memiliki sikap tamak akan selalu measa kurang. Ia akan berusaha dengan berbagai cara untuk mendapatkan yang ia inginkan. Ia tempuh semua jalan, tidak peduli halal atau haram. Sebab, yang terpenting baginya adalah bagaimana keinginannya tercapai dan bagaimana menjadi orang yang punya banyak harta.
وَكُلُواْ وَٱشۡرَبُواْ وَلَا تُسۡرِفُوٓاْۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُسۡرِفِينَ ٣١
…. Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (Qs. Al-A’raf : 31)

B.      Ciri-ciri orang yang tamak
  1. Tidak pernah merasa puas terhadap apa yang sudah dimilikinya
  2. Terlalu besar keinginannya untuk mendapatkan sesuatu dengan menghalalkan segala cara
  3. Tidak suka melihat orang lain maju dan melebihi kemampuannya
  4. Tidak mau bekerja sama dengan orang lain karena takut tersaingi
  5. Tidak memberi kesempatan kepada orang lain untuk medapatkan kemajuan

C.      Akibat buruk orang yang berbuat tamak
  1.  Hatinya selalu tidak tenang dan gelisah
  2.  Bersikap tidak ikhlas atas apa yang diberikan Allah swt kepadanya
  3. Munculnya banyak keinginan untuk memiliki apa yang menjadi milik orang lain
  4. Tidak rela orang lain mendapatkan keberuntungan
  5. Tumbuh sikap membanding-bandingkan apa yang kita miliki dengan kepunyaan orang lain
  6. Terlalu banyak berangan-angan, melamun atau menghayal
  7. Akan mendapat laknat dan azab yang pedih dari Allah
    D.      Cara menghindari perilaku tamak
  1. Biasakan bergaul dengan orang-orang yang berjiwa qana’ah
  2. Biasakan bersikap ikhlas dan ridha atas apa yang telah diberikan Allah swt kepada kita
  3.  Hindari sikap iri dan dengki atas apa yang menjadi milik orang lain
  4. Rajinlah belajar dan bekrja untuk mendapatkan yang terbaik di masa yang akan datang
  5. Jangan sekali-kali menyalahkan orang lain atas ketertinggalan atau kegagalan kita
  6. Jangan menghalalkan segala cara hanya untuk memuaskan hawa nafsu
  7.  Berdoalah kepada Allah swt agar kita diberi kekuatan untuk menghindari sikap tamak


Penakut
A.      Pengertian penakut
Rasa takut adalah suatu keadaan jiwa yang tidak siap menerima kehadiran sesuatu yang tidak sesuai dengan jiwanya.
Dalam ajaran islam, rasa takut yang normal dan wajar sangat dianjurkan, terutama rasa takut kepada Allah swt. Sebab rasa takut yang normal dapat membuat seseorang menjadi bersikap waspada dan hati-hati.
Namun dalam pembahsan ini kita tidak akan memahas rasa takut yang normal, melainkan rasa takut yang berlebihan. Orang yang memiliki rasa takut yang berlebihan disebut penakut. Sikap perilaku penakut dapat disebut pengecut. Pengecut adalah perilaku tidak terpuji. Seorang yang pengecut, cenderung tidak meiliki rasa tanggung jawab, ia hanya berani berbuat, tidak mau bertanggung jawab atas risiko perbuatannya.

Setiap muslim tidak boleh menjadi seorang penakut. Sebaliknya, harus menjadi seorang pemberani dalam menegakkan kebenaran sebab Allah bersama seorang pemberani.

.إِذۡ يَقُولُ لِصَٰحِبِهِۦ لَا تَحۡزَنۡ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَنَاۖ ….
Dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, Sesungguhnya Allah beserta kita."  (Qs. At-Taubah : 40)

B.      Ciri-ciri perilaku penakut
1.       Selalu ragu-ragu dalam berbuat kebaikan
2.       Tdiak bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukannya
3.       Selalu menyalahkan orang lain

C.      Akibat buruk perilaku penakut
1. Dapat mendatangkan malapetaka dan kemudharatan, baik bagi pelakunya maupun ornag lain
2. Tidak mampu meraih cita-cita dan apa yang diinginkannya karena rasa takut akan mendorong enggan berbuat sesuatu
3. Menghilangkan sikap mental keberanian yang seharusnya dimiliki oleh setiap muslim
4. Hidupnya tidak akan pernah sukses karena seorang penakut tidak mau bekerja keras
5. Terhindar dari sikap perilaku tanggung jawab dan cenderung menyalahkan orang lain

D.      Cara menghindari perilaku penakut
1. Hilangkan keragu-raguan dalam hati ketika hendak melakukan suatu perbuatan baik dan benar menurut agama
2. Tanamkan keyakinan bahwa setiap perbuatan baik akan mendatangkan kebaikan pula.
3.  Hendaklah disadari bahwa rasa takut itu hanya kepada Allah saja
4. Hendaknya disadari bahwa perilaku penakut tidak akan mendatangkan kebaikan bagi dirinya dan orang lain
5. Hendaknya disadari bahwa rasa takut yang berlebihan itu bersumber dari setan


Mementingkan diri sendiri
A.      Pengertian Mementingkan diri sendiri
Dalam bahasa Arab, mementingkan diri sendiri disebut ananiyah, yaitu sikap yang tidak peduli terhadap keadaan orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, sikap mementingkan diri sendiri disebut juga egois.
Islam melarang umatnya memiliki sikap dan perilaku mementingkan diri sendiri, sebab selain merupakan akhlak tercela, juga dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Islam menganjurkan kepada umatnya untuk saling peduli dan tolong menolong satu sama lain. Karena sesama muslim adalah bersaudara, mereka bagaikan satu tubuh yang dapat merasakan pahit dan manisnya kehidupan bersama-sama.

عن أبي هريرة قال : قال رسول الله ص : مثل المؤمنين في توادهم وتراحمهم وتعاطفهم مثل الجسد إذا اشتكى منه عضو تداعى له سائر الجسد بالسهر والحمى
Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw telah bersabda, perumpamaan orang-orang mukmin dalam saling mencintai, saling menyayangi dan saling mengasihi, adalah bagaikan satu tubuh. Apabila satu anggota tubuh menderita, maka menjalarlah penderitan itu ke seluruh badan sehingga tidak dapat tidur dan merasa panas badan 
(Hr. Bukhari dan Muslim)

B.      Ciri-ciri perilaku mementingkan diri sendiri
1.       Tidak peduli terhadap penderitaan orang lain
2.       Tidak mau membantu orang yang ditimpa kesusahan
3.       Selalu ingin menang sendiri
4.    Merasa dirinya paling memiliki kelebihan dari segalanya, baik harta, tahta, rupa wajah, kekuatan, kepintaran, dan lain-lain
5.       Angkuh, sombong, dan tidak mau bergaul dengan orang yang lebih rendah darinya
6.       Menganggap lemah dan remeh terhadap orang lain
7.       Tidak mau menerima masukkan, saran, kritik dan nasihat dari orang lain.

C.      Akibat buruk perilaku mementingkan diri sendiri
1.       Tidak akan mendapatkan banyak teman karena semua orang meninggalkannya
2.       Ucapan dan perbuatannya tidak akan di dengar dan diperhatikan orang lain
3.       Mendatangkan banyak musuh
4.       Mendapatkan dosa besar dari Allah swt

D.      Cara menghindari perilaku mementingkan diri sendiri
1.  Tanamkan keimanan kepada Allah swt dan Rasul-Nya dalam hati
2.   Hindari sikap benci dan sikap balas dendam terhadap orang lain
3. Berkiap kesatria yang selalu mementingkan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi dan golongan
4. Jagalah harkat dan martabat orang lain di mata masyarakat agar mereka pun menjaga martabat kita
5. Hilangkan sikap perilaku sombong dan angkuh dalam pergaulan hidup sehari-hari



Tidak ada komentar:

Posting Komentar