Entri yang Diunggulkan

Shiddiq, Amanah, Tabligh, Fathanah

Ahlak Terpuji 2 (Shiddiq, Amanah, Tablig dan Fathanah) Perilaku Rasulullah saw adalah suri teladan bagi umat manusia. Ketinggian ...

Jumat, 05 Oktober 2018

akhlak mazmumah kepada diri sendiri (malas, sombong, boros, ria)


Akhlak Mazmumah kepada diri sendiri

 Malas
Pengertian malas
Malas artinya tidak mau bekerja atau tidak mau melakukan sesuatu. Orang yang malas disebut pemalas. Orang yang malas berarti tidak ada kemauan atau keinginan, tidak ada gairah hidup, lamban bertindak, dan hanya menerima apa adanya tanpa berusaha. Dalam bahasa arab, malas disebut  Al-Kaslu, yang artinya berat untuk mengerjakan sesuatu dan berhenti dari menyempurnakan sesuatu.
Kita harus senantiasa berlindung kepada Alah swt dari siat malas, terutama malas beribadah, bekerja dan belajar. Seorang muslim yang malas beribadah, tergolong-orang –orang munafik. Seorang muslim yang malas bekerja, niscaya hidupnya tidak akan pernah mendapatkan kebahagiaan. Seorang siswa muslim yang malas belajar, elak ia akan meyesali hidupnya. Sebab, tidak ada ilmu yang datang sendiri atau datang tiba-tiba, melainkan harus diraih dengan cara belajar yang tekun.

Dalil tentang perintah menjauhi perilaku malas

Dari Abu hurairah berkata, Rasulullah saw telah bersabda, Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kegelisahan dan kesusahan dan aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan sifat malas, dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat kikir dan pengecut, dan aku berlindung kepada-Mu dari hutang yang tak mampu ditanggung serta kesewenangan orang yang tak mampu dilawan. (Hr. Abu Dawud)

Ciri-ciri orang yang berperilaku malas, antaralain:
a.       Tidak mau berusaha dan berikhtiar
b.      Tidak mempunyai keinginan atau cita-cita
c.       Tidak punya gairah hidup
d.      Selalu bergantung kepada orang lain
e.      Kurang percaya diri

Akibat buruk perilaku malas
Cara menghindari sikap dan perilaku malas
a.       Carilah kesibukkan dan kegiatan yang bermanfaat
b.      Tanamkan keyakinan bahwa orang malas hidupnya akan susah
c.       Usahakan bergaul dengan teman-teman yang rajin
d.      Seringlah berdoa agar terhindar dari sifat malas

Sombong
Pengertian sombong
Sombong dalam bahasa arab disebut takabur, yang artinya angkuh, adigung, besar kepala atau merasa diri paling hebat. Adapun menurut istilah, sombong ialah sikap perilaku yang mengangap orang lain lebih rendah dibandingkan orang lain. Perilaku sombong merupakan perilaku setan atau iblis yang terkutuk. Oleh karena itu, agama islam melarang umatnya memiliki sikap perilaku sombong dalam hidupnya

Dalil tentang perintah menjauhi sifat sombong
 وَأَمَّا ٱلَّذِينَ ٱسۡتَنكَفُواْ وَٱسۡتَكۡبَرُواْ فَيُعَذِّبُهُمۡ عَذَابًا أَلِيمٗا وَلَا يَجِدُونَ لَهُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ وَلِيّٗا وَلَا نَصِيرٗا 
Adapun orang-orang yang enggan (menyembah Allah) dan menyombongkan diri, Maka Allah akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih, dan mereka tidak akan memperoleh bagi diri mereka, pelindung dan penolong selain dari pada Allah. (An-Nisa’: 173)

Ciri-ciri orang yang berperilaku sombong, antara lain:
a.       Selalu menganggap rendah orang lain
b.      Cenderung tidak mau menghargai orang lain
c.       Menganggap enteng dan remeh setiap masalah
d.      Tidak memperdulikan saran, masukan, kritik dan pendapat orang lain.
e. Selalu memamerkan kelebihan atau kepunyaannya dengan maksud agar orang lain menghormatinya
f.        Gila hormat dari orang lain sehingga menganggap orang lain sebagai bawahannya

Akibat buruk perilaku sombong
a.       Dimusuhi banyak orang
b.      Hidupnya banyak dipengaruhi oleh nasu setan
c.    Tidak pernah intropeksi diri, sehingga selamanya tidak mengenali kekurangan dan kelemahan dirinya
d.      Disiksa oleh Allah di dunia dan diakhirat

Cara menghindari sikap dan perilaku sombong
a.       Tanamkan keimanan yang kuat di dalam hati
b.      Hindari bergaul dengan orang-orang yang biasa bersikap sombong
c.       Biasakan memandang orang lain dari sisi kelebihannya agar kita mampu menghargainya
d.   Jangan sekali-kali memandang orang lain rendah, sebab  setiap orang meiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing
e.      Seringlah berdoa agar terhindar dari sifat sombong

Boros
Pengertian boros
Boros dalam bahsa arab disebut tabżīr, artinya pemborosan atau penghamburan. Adapun menurut istilah, boros ialah menggunakan sesuatu secara berlebihan. Orang yang boros adalah orang yang suka menghambur-hamburkan hartanya untuk berfoya-foya atau hura-hura.

Dalil tentang perintah menjauhi sifat perintah menjauhi sifat boros
Allah swt menegaskan bahwa perilaku boros merupakan perilaku setan, dan orang-orang yang boros adalah teman-temannya setan. firman Allah swt:


وَءَاتِ ذَا ٱلۡقُرۡبَىٰ حَقَّهُۥ وَٱلۡمِسۡكِينَ وَٱبۡنَ ٱلسَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرۡ تَبۡذِيرًا ٢٦ إِنَّ ٱلۡمُبَذِّرِينَ كَانُوٓاْ إِخۡوَٰنَ ٱلشَّيَٰطِينِۖ وَكَانَ ٱلشَّيۡطَٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورٗا ٢٧  
Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (Qs. Al-Israa: 26-27)

Ciri-ciri orang yang berperilaku Boros, antara lain:
a.       Menggunakan sesuatu tanpa memperhitungkan baik atau buruk
b.      Tidak memikirkan masa depan
c.       Suka membeli barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan

Akibat buruk perilaku boros
a.       Hidupnya terancam bangkrut dan merugi
b.      Masa depannya akan suram
c.       Tidak disukai Allah swt dan Rasul-Nya
d.      Dijauhi oleh orang lain

Cara menghindari sikap dan perilaku boros
a.    Tanamkan keimanan yang kuat dalam hati agar kamu dapat mengendalikan diri dari godaan setan yang selalu mengajak boros
b.  Hindari pergaulan dengan orang-orang yang memiliki perilaku boros agar tidak terjerumus ke dalam pergaulan gaya hidup hura-hura yang tidak bermanfaat
c.    Biasaan bergaul dengan mereka yang memiliki sikap perilaku hemat dan rajin menabung supaya kamu terbawa arus pergaulan yang baik dan bermanfaat
d.     Ingatlah bahwa uang atau harta itu tidak didapat dengan mudah, melainkan diraih dengan susuah payah dan pengorbanan yang tinggi
e.      Seringlah berdoa agar terhindar dari sifat boros

Ria
Pengertian ria
Ria ialah melakukan amal kebaikan bukan karena niat ibadah kepada Allah, melainkan ingin mendapat penghargaan atau pujian dari orang lain.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ria merupakan sikap perbuatan sikap perbuatan tercela yang harus dihindari oleh setiap muslim. Sebab, selain amal perbuatannya tidak mendatangkan pahala, juga belum tentu ada orang yang memuji atau simpati kepadanya

Dalil tentang perintah menjauhi sifat perintah menjauhi sifat ria

Dari Abdullah Ibnu Umar dari Ubayy Ibnu Ka’ab Al-Ansari berkata, Rasulullah saw telah bersabda barang siapa (berbuat baik) karena ingin didengar oleh orang lain, maka Allah akan meperdengarkan kejelekannya kepada orang lain. Dan barang siapa (berbuat baik) karena ingin dilihat oleh orang lain, maka Allah akan memperlihatkan kejelekannya kepada orang lain. (Hr. Bukhari)

Menurut para ulama, ria terbagi kepada dua bentuk, yaitu ria syafahi (ucapan) dan ria amali (perbuatan).
a. Ria Syafahi adalah ria dalam bentuk ucapan atau disebut juga sum’ah, yaitu sifat suka menceritakan amal perbuatan agar didengar oleh orang lain dengan tujuan untuk mendapatkan pujian, sanjungan atau simpati dari orang lain. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:
ü  Bicaranya selalu berlebihan, bahkan kadang tidak masuk akal
ü  Bicara sambil memberi isyarat tertentu, baik dengan tangan, muka atau anggota badan yang lain
ü  Bicara tanpa aturan da tidak menghiraukan orang lain
ü  Mau berbicara hanya dihadapan orang banyak
ü  Topik pembicaraan selalu cenderung memuji dirinya sendiri

b.  Ria amali adalah ria dalam bentuk perbuatan. Ria dalam bentuk ini mencakup segala amal perbuatan manusia yang sengaja diperlihatkan kepada orang lain untuk mendapatkan pujian atau simpati. Adapun ciri-sirinya sebagai berikut:
ü  Jika berbuat kebaikan selalu ingin disaksikan oleh orang banyak
ü  Jika waktu berbuat tidak disksikan oleh orang banyak maka diberitahukannya kepada orang lain dikemudian hari
ü  Selalu menunda amal perbuatan baik, sebelum orang banyak mengetahui perihal perbuatannya
ü  Tampak bermuka masam jika tak mendapat pujian dari orang lain

1 komentar: